Hipotesis dapat
diartikan sebagai pernyataan statistik tentang parameter populasi. Statistik
adalah ukuran yang dikenakan pada sampel ( x= rata-rata; s = simpangan baku; s2 =
varians;
r = koefisien
korelasi), dan parameter adalah ukuran-ukuran yang dikenakan pada populasi (µ=
rata-rata;σ=simpangan baku, σ2= varians; ρ= koefisien korelasi). Dengan kata lain, hipotesis adalah
taksiran terhadap parameter populasi, melalui data-data sampel.
Hipotesis diartikan
sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, bisa berupa
pernyataan tentang hubungan dua variabel atau lebih, perbandingan (komparasi),
atau variabel mandiri (deskripsi). Deskriptif dalam statistik adalah penelitian
yang didasarkan pada populasi (tidak ada sampel), sedangkan deskriptif dalam
penelitian menunjukkan tingkat ekplanasi yaitu menanyakan tentang variabel
mandiri (tidak dihubungkan dan dibandingkan).
Dalam statistik
terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif.
Hipotesis nol diartikan sebagai tidak adanya perbedaan antara parameter dengan
statistik, atau tidak adanya perbedaan antara ukuran populasi dan ukuran
sampel. Hipotesis alternatif adalah lawannya hipotesis nol, yang berbunyi
adanya perbedaan antara data populasi dengan data sampel. Secara ringkas
hipotesis dalam statistik merupakan pernyataan statistik tentang parameter
populasi sedangkan hipotesis dalam penelitian merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah pada suatu penelitian.
Terdapat
bermacam-macam teknik statistik yang dapat digunakan dalam suatu penelitian
khususnya dalam pengujian statistik. Teknik statistik yang akan digunakan
tergantung pada interaksi dua hal, yaitu macam data yang akan dianalisis dan
bentuk hipotesisnya (untuk lebih jelasnya perhatikan tabel 1.1. Bentuk
hipotesis ada tiga macam,yaitu:
1. Hipotesis
deskriptif
Hipotesis
deskriptif adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat
perbandingan atau hubungan.
2. Hipotesis
Komparatif
Hipotesis
komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel
atau lebih pada sampel yang berbeda.
3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis
asosiatif adalah suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan
antara dua variabel atau lebih.
TABEL 1.1 PENGGUNAAN
STATISTIK PARAMETRIS DAN
NONPARAMETRIS UNTUK
MENGUJI HIPOTESIS
Macam data
|
Bentuk Hipotesis
|
|||||
Deskriptif (satu variabel)
|
Komparatif 2 sampel
|
Komparatif (lebih dari 2 sampel)
|
Asosiatif (hubungan)
|
|||
related
|
independen
|
related
|
independen
|
|||
Nominal
|
- Binomial
- X2 1 sampel
|
- Mc Nemar
|
- Fisher Exact Probability
- X2 2 sampel
|
- X2 k sampel
Cochran(Q)
|
- X2 k sampel
|
Coefisient
Contingency
(C)
|
Ordinal
|
- Run test
|
- Sign test
- Wilcoxon matched paired
|
- Median test
- Mann-
Whitney (U)
Kolmogorov-
Smirnov
- Wald-
Woldfowitz
|
- Friedman
- 2 way nova
|
- Median
Extension
- Kruskal-
Wallis
- 1 way anova
|
- Rank
Spearman
Correlation
- Kendall Tau
|
Interval, rasio
|
- t-test
|
- t-test
paired
|
- t-test
independent
|
- 1 way anova
- 2 way anova
|
- 1 way Anova
- 2 Way Anova
|
- Pearson
Product
Moment
- Partial
Correlation
- Multiple
Correlation
- Regresi
|
Korelasi Ganda
Korelasi ganda (multiple
correlation) merupakan angka yang menunjukkan angka yang menunjukkan
arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama
atau lebih dengan satu variabel dependen. Simbol korelasi ganda adalah R.
korelasi ganda (R) untuk dua variabel independen dan satu dependen.
Rumus korelasi ganda
dua variabel adalah:
Ry.x1x2 =
Dimana:
Ry.x1x2 =
Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara
bersama-sama dengan variabel Y
ryx1 =
Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y
ryx2 =
Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y
rx1x2 =
Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2
Jadi untuk dapat
menghitung korelasi ganda, maka harus dihitung terlebih dahulu korelasi
sederhananya dulu melalui korelasi Product Moment dari Pearson.
3. Korelasi Parsial
Korelasi Parsial
digunakan untuk menganalisis bila peneliti bermaksud mengetahui pengaruh atau
mengetahui pengaruh atau mengetahui hubungan antara variabel independen dan
dependen, dimana salah satu variabel independennya dibuat tetap/dikendalikan.
Jadi korelasi parsial merupakan angka yang menunjukkan arah dan kuatnya
hubungan antara dua variabel atau lebih, setelah satu variabel yang diduga
dapat memengaruhi hubungan variabel tersebut tetap/dikendalikan.
Rumus untuk korelasi
parsial adalah :
Ryx1x2 =
Uji koefisien korelasi
parsial dapat dihitung dengan rumus:
t =
B. Statistik
Nonparametris
Berikut ini
dikemukakan dua macam statistik nonparametris yang digunakan untuk menguji
hipotesis asosiatif, yaitu koefisien Kontingensi dan korelasi Spearman Rank.
1. Koefisien
Kontingensi
Seperti telah
ditunjukkan pada tabel, bahwa koefisien kontingensi digunakan untuk menghitung
hubungan antar variabel bila datanya berbentuk nominal. Teknik ini mempunyai
kaitan erat dengan Chi Kuadrat yang digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif k sampel independen. Oleh karena itu, rumus yang digunakan
mengandung nilai Chi Kuadrat.
Rumusnya adalah:
C =
Harga Chi kuadrat
dicari dengan rumus:
X2 =
Untuk memudahkan
perhitungan, maka data-data hasil penelitian perlu disusun ke dalam tabel
penolong, seperti berikut:
Tabel penolong untuk
menghitung koefisien C
2. Korelasi
Spearman Rank
Kalau pada Product
Moment, sumber data untuk variabel yang akan dikorelasikan adalah sama, data
yang dikorelasikan adalah data interval atau rasio, serta data dari kedua
variabel masing-masing membentuk distribusi normal, maka dalam korelasi
Spearman Rank, sumber data untuk kedua variabel yang akan dikonservasikan dapat
berasal dari sumber yang tidak sama, jenis data yang dikorelasikan adalah data
ordinal, serta data dari kedua variabel tidak harus membentuk distribusi
normal. Jadi korelasi Spearman Rank adalah bekerja dengan data ordinal atau
berjenjang atau rangking, dan bebas distribusi.
Jika sumber datanya
berbeda maka untuk menganalisisnya digunakan Spearman Rank yang rumusnya
adalah:
ρ = 1-
dimana:
ρ = koefisien korelasi
Spearman Rank
Tidak ada komentar:
Posting Komentar