PENGERTIAN
STATISTIK
Disadari
atau tidak, statistika telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan
bahkan sudah hampir di semua bidang menggunakan metode statistika dalam
melakukan kegiatannya. Penggunaan teknik analisis statistika ternyata mampu
memberikan bantuan yang cukup berarti dalam memperlancar pencapaian tujuan
berbagai kegiatan. Dalam kegiatan penelitian, baik untuk kepentingan ekonomi,
akademik maupun untuk pengambilan keputusan manajemen misalnya, metode
statistika mampu memberikan gambaran persoalan yang diteliti dan bahkan mampu
memberikan prediksi dan rekomendasi terhadap kondisi-kondisi yang mungkin
muncul berkaitan dengan masalah yang dihadapi.
Secara etimologis kata statistika
berasal dari kata status (bahasa
latin) atau kata staat (bahasa
belanda); dalam bahasa Indonesia kata tersebut diterjemahkan menjadi Negara. Dalam kamus bahasa Indonesia, statistika diartikan dalam dua arti,
statistika sebagai ilmu statistika dan kedua statistika diartikan sebagai
"ukuran yang diperoleh atau berasal dari sampel", yaitu sebagai lawan
dari kata parameter yang berarti ukuran yang diperoleh atau berasal dari
populasi. Dalam hal pengertian sebagai ukuran yang diperoleh dari sampel sering
disebut dengan istilah statistik.
Statistik diartikan sebagai kumpulan fakta yang terbentuk angka - angka yang
disusun dalam bentuk daftar atau tabel yang
menggambarkan suatu persoalan. Menurut Sudjana (1986:3), kata statistik dipakai
untuk menyatakan kumpulan data bilangan, maupun bilangan yang disusun dalam
tabel atau diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.
Lebih lanjut. Sadjana (1986:3)
didefinisikan statistika sebagai pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara
mengumpulkan data, pengelolahan atau penganalisisannya dan penarikan kesimpulan
berdasarkan kumpulan data dan penganalisisan yang telah dilakukan. Statistika
dapat diartikan sebagi ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bagaimana cara
kita mengumpulkan, mengelolah, menganalisis dan menginterpretasikan data
sehingga dapat disajikan dengan lebih baik dan dapat ditarik kesimpulan.
· Statistika
adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan,
menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan
data. Singkatnya, statistika adalah ilmu
yang berkenaan dengan data.
· Statistik adalah
kumpulan data dalam bentuk angka maupun bukan angka yang disusun dalam bentuk
tabel (daftar) dan atau diagram yang menggambarkan atau berkaitan dengan suatu
masalah tertentu.
Contoh :
a. Statistik
penduduk adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah penduduk.
b. Statistik
ekonomi adalah kumpulan angka-angka yang berkaitan dengan masalah ekonomi.
Beberapa pandangan lain tentang pengertian statistik
dari para ahli:
1. Statistik adalah cara untu
mengolah data dan menarik kesimpulan-kesimpulan yang teliti dan
keputusan-keputusan yang logik dari pengolahan data. (Prof.Drs.Sutrisno
Hadi,MA).
2. Statistik adalah sekumpulan
cara maupun aturan-aturan yang berkaitan dengan pengumpulan,
pengolahan(Analisis), penarikan kesimpulan, atas data-data yang berbentuk angka
dengan menggunakan suatu asumsi-asumsi tertentu. (Prof.Dr.H.Agus Irianto).
3. Statistik adalah ilmu yang
mempelajari tentang seluk beluk data, yaitu tentang pengumpulan, pengolahan,
penganalisisa, penafsiran, dan penarikan kesimpulan dari data yang berbentuk
angka. (Ir.M.Iqbal hasan,MM).
4. Statistik adalah metode yang
memberikan cara-cara guna menilai ketidak tentuan dari penarikan kesimpulan
yang bersifat induktif. (Stoel dan Torrie).
5. Statistik adalah
metode/asas-asas mengerjakan/memanipulasi data kuantitatif agar angka-angka
tersebut berbicara.(Anto dajan).
6. Statistik
diartikan sebagai data kuantitatif baik yang masih belum tersusun maupun yang
telah tersusun dalam bentuk table. (Anto dajan).
7. Statistik
adalah studi informasi dengan mempergunakan metodologi dan teknik-teknik
perhitungan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan praktis yang muncul
di berbagai bidang. (Suntoyo Yitnosumarto)
Jadi secara singkat statistik dapat
diartikan, sebagai cara maupun aturan-aturan yang berkaitan dengan pengumpulan,
pengolahan (analisis), penarikan kesimpulan, atas data-data yang berbentuk angka-angka,
dengan menggunakan suatu asumsi-asumsi tertentu. Sedangkan pengetahuan yang
membicarakan tentang cara-cara ini disebut statistika.
Sedangkan Ssatistika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan metode,
teknik atau cara mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan menginterprestasikan
data untuk disajikan secara lengkap dalam bentuk yang mudah dipahami penggunannya.
VARIABEL PENELITIAN
a. Definisi
Variable adalah karakteristik yang akan
diobservasi dari satuan pengamatan. Karakteristik yang dimiliki satuan
pengamatan keadannya berdeda-eda
(berubah-ubah) atau memiliki gejala yang bervariasi dari satu satuan pengamatan
ke satu satuan pengamatan lainnya. Untuk satuan pengamatan yang sama
karakteristiknya berubah menurut waktu dan tempat.
Variabel diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
Variabel kualitatif dan variable kuantitatif. Variabel kualitatif (qualitative variable) Merupakn variable
kategori. Misalnya: Jenis pekerjaan orang (sopir, bisnisman, guru), displin
karyawan (bagus, jelek, sedang), jabatan dalam perusahaan (supervisor, manajer,
kepala bagian). Variabel kualitatif adlah variable dengan skala nominal dan
ordinal.
Variabel kuantitatif (quantitative variable) disebut pula variable numeric
diklasifikasikan menjadi dua jeni, yaitu: variable diskret (discrete variable) dan variable kontinu
(continous variable). Variabel
diskret merupakan variable yang besarannya tidak dapat menempati semua nila.
Nilai variable diskret selalu berupa bilangan bulat dan umumnya diperoleh dari
hasil pencacahan/menghitung/membilang. Contoh: Jumlah kantor pos yang ada di
Jakarta tahun 2010 berjumlah 175 kantor pos, jumlah yang melahirkan I kota
Bogor tahun 2005 adalah 100.000 orang.
Variabel kontinu merupakan variable yang
besarannya dapat menempati semua nilai yang ada diantara dua titik dan umumnya
diperoleh dari hasil pengukuran. Sehingga pada variable kontinu dapat dijumpai
nilai-nilai pecahan atau nilai-nilai bulat. Contoh tinggi badan Ari adalah
170,50 cm.
PARADIGMA
PENELITIAN
Secara umum pendekatan penelitian atau sering juga disebut paradigma
penelitian dapat dikelompokan menjadi paradigma penelitian kuantitatif dan
penelitian kualitatif. Paradigma adalah
seperangkat asumsi tersurat dan tersirat yang menjadi gagasan-gagasan ilmiah
(Ihalauw, 2004). Lebih lanjut dijelaskan bahwa paradigma bukan masalah salah
atau benar, melainkan lebih memberikan manfaat atau kurang bermanfaat sebagai
sebuah cara pandang terhadap sesuatu. Perbedaan anatar kualitatif dan
kuantitatif ini dibedakan oleh paradigma yang masing-masing menjadi kesepahaman
para ahli-ahli pengikutnya. Banyak tulisan telah membahas apa-apa saja yang
membedakan antara keduanya. Salah satunya disajikan pada Tabel di bawah ini.
Asumsi
|
Pertanyaan
|
Kuantitatif
|
Kualitatif
|
Ontologis
|
Apa realitas?
|
Obyektif, tunggal, terpisah dari peneliti
|
Subyektif,
ganda, seperti yang dilihat penelti
|
Episto-mologis
|
Hubungan peneliti dengan objek?
|
Peneliti independen
|
Peneliti
berinteraksi dengan yang diteliti
|
Aksiologis
|
Peranan nilai ?
|
Bebas nilai dan tidak bias
|
Terikat
nilai dan bias
|
Retorik
|
Bahasa penelitian?
|
· Formal;
·
melibatkan
seperangkat definisi
|
· Informal;
·
melibatkan
keputusan-keputusan
|
Metodologis
|
Proses penelitian?
|
·Deduktif;
·Hubungan
sebab akibat;
·Rancangan statis;
·Bebas
konteks;
·Generalisasi
yang mengarah prediksi, eksplorasi, pemahaman;
·Akurasi & reliabel lewat uji
|
· Induktif;
· Faktor terbentuk secara silmutan timbal balik;
· Rencana berkembang;
· Terikat konteks;
· Pola & teori untuk pemahaman;
· Akurasi & reliabel lewat pembuktian
|
Secara
sederhana yang membedakan keduanya ialah penelitian berparadigma kualitatif
menekankan pada proses, sedangkan penelitian berparadigma kuantitatif
menekankan pada produk. Sekali lagi, pandangan tersebut memberi gambaran tegas
perbedaan antara kualitatif dengan kuantitatif
PROSES PENELITIAN
Yang dibutuhkan dalam penelitian
adalah adanya prosedur secara sistematis, yaitu sebagi langkah-langkah untuk
memudahkan melakukan penelitian. Langkah-langkah ini paling starategis dalam
penelitian, yaitu:
1. Mengidentifikasi
Masalah
Yang dimaksud dengan
mengidentifikasi masalah ialah peneliti melakukan tahap pertama dalam melakukan
penelitian, yaitu merumuskan masalah yang akan diteliti. Tahap ini merupakan
tahap yang paling penting dalam penelitian, karena semua jalannya penelitian
akan dituntun oleh perumusan masalah. Tanpa perumusan masalah yang jelas, maka
peneliti akan kehilangan arah dalam melakukan penelitian.
2 Membuat Hipotesa
Hipotesa merupakan
jawaban sementara dari persoalan yang kita teliti. Perumusan hipotesa biasanya dibagai
menjadi tiga tahapan: pertama, tentukan hipotesa penelitian yang didasari oleh
asumsi penulis terhadap hubungan variable yang sedang diteliti. Kedua, tentukan
hipotesa operasional yang terdiri dari Hipotesa 0 (H0) dan Hipotesa 1 (H1). H0
bersifat netral dan H1 bersifat tidak netral. Perlu diketahui bahwa tidak semua
penelitian memerlukan hipotesa, seperti misalnya penelitian deskriptif. Untuk
penjelasan lebih lanjut mengenai masalah ini akan dibahas pada BAB V.
3. Studi Literature
Pada tahapan ini peneliti
melakukan apa yang disebut dengan kajian pustaka, yaitu mempelajari buku-buku
referensi dan hasil penelitian sejenis sebelumnya yang pernah dilakukan oleh
orang lain. Tujuannya ialah untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah
yang akan diteliti. Teori merupakan pijakan bagi peneliti untuk memahami
persoalan yang diteliti dengan benar dan sesuai dengan kerangka berpikir
ilmiah.
Melakukan
identifikasi dan menamai variable merupakan salah satu tahapan yang penting
karena hanya dengan mengenal variabel yang sedang diteliti seorang peneliti
dapat memahami hubungan dan makna variable-variabel yang sedang diteliti.
5. Membuat Definisi
Operasional
Definisi operasional
adalah definisi yang menjadikan variable-variabel yang sedang diteliti menjadi
bersifat operasional dalam kaitannya dengan proses pengukuran variable-variabel
tersebut. Definisi operasional memungkinan sebuah konsep yang bersifat abstrak
dijadikan suatu yang operasional sehingga memudahkan peneliti dalam melakukan
pengukuran.
6. Memanipulasi dan
Mengontrol Variabel
Yang dimaksud dengan
memanipulasi variable ialah memberikan suatu perlakuan pada variable bebas
dengan tujuan peneliti dapat melihat efeknya bagi variable tergantung atau
variable yang dipengaruhinya. Sedang yang dimaksud dengan mengontrol variable
ialah melakukan kontrol terhadap variable tertentu dalam penelitian agar
variable tersebut tidak mengganggu hubungan antara variable bebas dan variable
tergantung.
7. Menyusun Desain
Penelitian
Apa yang dimaksud
dengan menyusun desain penelitian? Desain penelitian khususnya dalam penelitian
yang menggunakan pendekatan kuantitatif merupakan alat dalam penelitian dimana
seorang peneliti tergantung dalam menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian
yang sedang dilakukan. Desain penelitian bagaikan alat penuntun bagi peneliti
dalam melakukan proses penentuan instrumen pengambilan data, penentuan sample,
koleksi data dan analisanya. Tanpa desain yang baik maka penelitian yang
dilakukan akan tidak mempunyai validitas yang tinggi.
8. Mengidentifikasi
dan Menyusun Alat Observasi dan Pengukuran
Yang dimaksud pada
bagian ini ialah tahap dimana seorang peneliti harus melakukan identifikasi
alat apa yang sesuai untuk mengambil data dalam hubungannya dengan tujuan
penelitannya. Pada penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif biasanya
peneliti menggunakan kuesioner, khususnya dalam penelitian-penelitian jenis Ex
Post Facto.
9. Membuat Kuesioner
dan Jadwal Interview
Dalam penelitian yang
menggunakan pendekatan kuantitatif, kuesioner merupakan salah satu alat yang
penting untuk pengambilan data; oleh karena itu, peneliti harus dapat membuat
kuesioner dengan baik. Cara membuat kuesioner dapat dibagi dua, yaitu dari sisi
format pertanyaan dan model jawaban. Disamping kuesioner, alat pengambilan data
juga dapat dilakukan dengan interview. Cara-cara melakukan interview diatur
secara sistematis agar dapat memperoleh informasi dan/atau data yang
berkualitas dan sesuai dengan yang diinginkan oleh peneliti.
10. Melakukan Analisa
Statistik
Salah satu cirri yang
menonjol dalam penelitian yang menggunanakan pendekatan kuantitatif ialah
adanya analisa statistik. Analisa statistik digunakan untuk membantu peneliti
mengetahui makna hubungan antar variable. Sampai saat ini, analisa statistik
merupakan satu-satunya alat yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah
untuk menghitung besarnya hubungan antar variable, untuk memprediksi pengaruh
variable bebas terhadap variable tergantung, untuk melihat besarnya pesentase atau
rata-rata besarnya suatu variable yang kita ukur.
11. Menggunakan
Komputer untuk Analisa Data
Dengan berkembangnya
teknologi komputer yang semakin canggih dan dituntutnya melakukan penelitian
secara lebih cepat serta kemungkinan besarnya jumlah data, maka seorang
peneliti memerlukan bantuan komputer untuk melakukan analisa data. Banyak
perangkat lunak yang telah dikembangkan untuk membantu peneliti dalam melakukan
analisa data, baik yang bersifat pengelohan data maupun analisanya. Salah satu
program yang popular ialah program SPSS.
12. Menulis Laporan
Hasil Penelitian
Tahap terakhir dalam
penelitian ialah membuat laporan mengenai hasil penelitian secara tertulis.
Laporan secara tertulis perlu dibuat agar peneliti dapat mengkomunkasikan hasil
penelitiannya kepada para pembaca atau penyandang dana.
PERAN
STATISTIK DALAM PENELITIAN
- Peranan Stasistik Dalam Perumusan
Peranan
statistic sebagai pernyataan yang menujukan pertautan antara dua variable atau
lebih itu sebenarnya adalah perumusan menurut model matematis. Selanjutnya
perumusan-perumusan hipotesis dalam hipotesis alternative dan hipotesis nol
adalah konsep dalam statistic. Hipotesis nol dirumuskan atas dasar teoritis
probabilitas. Karenaitu pemahaman terhadap konsep-konsep dasar
mengenai teori ini akan sangat membantu sesorang untuk merumuskan hipotesisnya
secara lebih cermat.
- Peranan Statistik Dalam Pengembangan Alat Pengambilan data comp
Sebelum
seseorang menggunakan suatu alat pengambil data, dia harus mempunyai kepastian
bahwa alat yang digunakannya itu mempunyai taraf reliabilitas dan taraf
validitas yang diperlukan. Untuk menguji kualitas alat pengambil data itu cara
yang terbaik ialah dengan menerapkan metode-metode statistic tertentu. Dan
untuk tujuan ini dalam bidang statistic telah dikembangkan banyak metode atau
teknik. Berbagai teknik tersebut biasa disajikan di bawah judul Reliabilitasi
dan Validitas.
- Peranan Statistika Dalam penyusuanan Rancangan Penelitian
Keunggualan dan
kekurangan yang terletak pada masing-masing rancangan yaitu keunggulan dan
kekurangan dilihat dari sudut pertimbangan statistic. Hal demikina karan dengan
cara itulah peneliti dapat mengetrahui kekuatan dan keterbatasan penelitian
yang dilakukansebagai uapaya untuk mendapatkan pengetahuan yang benar mengenai
masalahyang sedang ditelitinya.
- Peranan Statistik Dalam Penentuan Sampel Penelitian
Tujuan teknik
penentuan sample yaitu Agar diperoleh sample yang representative bagi
populasinya. Penggunaan teknik-teknik tersebut hanya sah kalu
asumsi-asumsi yang mendasrinya terpenuhi, namun tidak dapat diingakari bahwa
bagian statistik ini telah banyak membantu para peneliti dakam melakukan
kegiatannya.
- Peranan Statistik Dalam pengelohan dana Analisis data
- Statisitik telah membantu mengambangk teknik-teknik untuk mengklasifikasi data dan menyajikan data yang sangat mebantu para peneliti
- Statistik juga telah mengambangakan teknik-teknik perhitungan harga-harga tertentu.
- Statistik telah dikembangakan berbagai metode untuk menguji hipotesis
FUNGSI DAN KEGUNAAN STATISTIKA
a.
Fungsi Statistika
Statistika
membantu seseorang untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisa, dan menyimpulkan
hasil-hasil yang telahh dicapai dalam kegiatan tertentu. Dalam hal ini
statistika merupakan alat bantu. Sedangkan menurut Hasan (2008). Statistika
berfungsi sebagai:
1.
Bank data, yaitu
meyediakan data untuk diolah dan diinter pretasikan agar dapat dipakai
menerangkan keadaan yang perlu diketahui atau diungkap;
2.
Alat quality control,
yaitu sebagai alat pembantu standarrisasi dan sekaligus sebagi alat pengawas;
3.
Pemecah masalah dan
pembuatan keputusan sebagi dasar penetapan kebijakan dan langkah lebih lanjut
untuk mempertahankan dan mengembangkan suatu lembaga dalam pemberian pelayan
dan sebaginya.
b. Kegunaan Statistika
Menurut Sudjiyono (2006), banyak manfaat dan kegunaan
dari statistika yaitu;
1.
Memperoleh gambaran,
baik gambaran secara umum maupun secara khusus tentang suatu gejala, peristiwa
atau obyek.
2.
Mengikuti
perkembangan atau pasang surut mengenai gejala, keadaan, atau peristiwa dari
waktu kewaktu
3. Melakukan pengujian
apakah gejala yang satu berbeda dengan gejala yang lainnya ataukah tidak; jika terdapat perbedaan apakah perbedaan itu
merupakan perbedaan yang berarti(menyakinkan) atau kah perbedaan itu terjadi
hanya karna kebetulan.
4.
Mengetahui apakah
gejala yang satu ada hubungan dengan gejala yang lainnya.
5.
Menyusun laporan yang
berupah data kuantitatif dengan teratur, ringkas dan jelas.
6. Menarik kesimpulan
secara logis, mengambil keputusan secara tepat dan mantap, serta dapat
memperkirakan atau meramalkan hal-hal yang mungkin tejadi di masa mendatang.
MACAM-MACAM STATISTIK
Ada
dua macam statistika yaitu statistika deskriptif dan statistika inferensial.
Statistika deskriptif berkenaan dengan deskripsi data misal dari menghitung
rata-rata dan varians dari data mentah, mendeksripsikan menggunakan tabel –
tabel atau grafik sehingga data mentah lebih mudah “dibaca” dan lebih bermakna.
Sedangkan statistika inferensial lebih dari itu misal melakukan pengujian
hipotesis melakukan prediksi observasi masa depan atau membuat model regresi.
- Statistika Deskriptif
Statistika deskriptif disebut pula statistika
deduktif, merupakan bagian dari statistika yang mempelajari cara pengumpulan
data dan penyajian data sehingga mudah dipahami.
Statistika deskriptif hanya berhubungan dengan hal
menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau
keadaan atau fenomena. Dengan kata lain, statistika deskriptif hanya berfungsi
menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan. Berikut ini contoh-contoh
pernyataan yang termasuk dalam cakupan statistika deskriptif.
a.
Sekurang-kurangnya 10 % dari semua kabakaran di sebuah kota tertentu yang
dilaporkan setiap tahun yang diakibatkan oleh tindakan-tindakan sengaja yang
tidak bertanggung jawab.
b.
Sebanyak 50 % diantara semua pasien yang menerima suntikan obat, ternyata
kemudian menderita efek samping obat itu.
Penarikan
kesimpulan pada statistika deskriptif (jika ada ) hanya ditunjukkan pada
kumpulan data yang ada didasarkan atas ruang lingkup bahasanya, statistika
deskriptif mencukup hal berikut :
1.
Penyajian data dalam bentuk table, seperti : table tunggal , tabel
kontigensi, maupun tabel distribusi, frekuensi;
2.
Penyajian data bentuk grafik
seperti : diagram batang, diagram garis, diagram lingkaran, diagram pencar,
diagram peta (kartogram),diagram symbol (
pictogram ), maupun diagram yang disajikan dari tabel distribusi
frekuensi,yaitu : histogram, polygon frekuensi, dan ogiver.
3.
Ukuran nilai pusat dan letak,seperti : perata, median, modus, varian,
simpangan baku, kuartil, desil, persentil, dan sebaginya ;
4.
Ukuran despersi atas simpangan, seperti :jangkauan atau rentang, rataan
simpangan, variansi, simpangan baku, dan sebagainya ;
5.
Model distribusi data, yaitu : kemencengan dan keruncingan kurva distribusi.
6.
Angka indeks
7.
Time series/ deret waktu /data berkala.
2. Statistika
Inferensial
Statistika
inferensial disebut pula statistika induktik adalah bagian dari statistika yang
mempelajari mengenai penafsiran dan penarikan kesimpulan yang berlaku secara umum
dari data sampel yang tersedia. Statistika inferensial berhubungan dengan
pendugaan populasi dan pengujian hipotesis dari suatu data atau keadaan atau
fenomena. Dengan kata lain, statistika inferensial berfungsi meramalkan dan mengontrol keadaan
atau kejadian. Berikut ini contoh-contoh pernyataan yang mencakup pernyataan
yang termasuk dalam cakupan statistika inferensial.
a.
akibat penuruan
produksi minyak oleh Negara-negara penghasilan minyak dunia, diramalkan harga
minyak akan menjadi 2 kali lipat pada tahun-tahun yang akan datang.
b.
Dengan mengansumsikan
bahwa kerusakan tanaman kopi jenis Arabica kurang dari 30 % akibat musin dingin
yang lalu maka harga kopi jenis tersebut diakhir tahun nanti tidak akan lebih
dari Rp. 50.000 sen per satu kilogram.
Penarikan kesimpulan pada statistika
inferensial ini merupakan generalisasi dari suatu populasi berdasarkan data
(sampel) yang ada. Statistikla inferensial biasanya untuk membuat generalisasi
dari kaitan antara 2 (dua) atau lebih fenomena atau variabel. Secara garis
besar kaitan antara dua atau lebih fenomena atau variabel dapat dibedakan atas
dua bentuk kaitan, yaitu asosiasi ( hubungan) dan komparasi (perbandingan).
Sedangkan ditinjau dari teknik uji
statistika yang dapat digunakan, statistic inferensial dapat dibedakan atas : statiska parametrik dan statistika non
parametrik. Statistika parametric merupakan teknik uji statistika yang
dilakukan terhadaap parameter dari suatu variabel/objek secara langsung. Sedangkan statistika non
parametric merupakan teknik uji statistika dilakukan terhadap sisi lain dari
parameter suatu variabel / objek yang akan dikaji. Misalkan akan dikaji tentang
variabel “tinggi badan mahasiswa” , maka jika data yang dianalisis dalam uji
statistika adalah ukuran dari tinggi badan secara langsung, hal tersebut
merupakan ukuran parametric; sedangkan apabila kajian terhadap tinggi badan
mahasiswa tersebut, dilakukan dengan cara mengkaji urutan atau peringkat /
rangking dari tinggi badan mahasiswa, hal ini menunjukkan ukuran non
parametric. Karena peringkat tinggi badan merupakan “sisi lain” dari “ukuran”
tinggi badan.
Untuk ini , maka ruang lingkup bahasan
statistika inferensial secara sederhana dapat dikelompokkan atas :
1.
Uji persyaratan
analisi (uji pelanggaran klasik), seperti : uji normalitas, uji homogenitas,
uji kelinearan, uji multikolinealitas dan lainnya;
2.
Uji hipotesis
asosiasi,seperti : uji korelasi, uji regresi, uji analisis jalur ( path
analysis ), dan uji kanonikal;
3.
Uji hipotesis
komperasi, seperti : uji-t untuk uji beda 2 kelompok data ,uji- Tukey ,ANAVA
(Analysis Varian), ANAKOVA ( Analysis Kovarian), MANOVA (Mutivariat Analysis Of
Varians), dan MANCOVA ( Multivariat analysis of Covarians).
BERBAGAI MACAM DATA PENELITIAN
Data
merupakan fakta empirik yang sudah dikumpulkan oleh peneliti untuk memecahkan
masalah / menjawab pertanyaan penelitian. Data penelitian bisa berasal dari
berbagai hal yang dikumpulkan dengan memakai berbagai teknik selama proses
penelitian berlangsung. Berikut jenis data penelitian :
1. Data berdasarkan sumbernya
Berdasarkan sumbernya, data penelitian bisa
dikelompokkan ke dalam 2 jenis yakni data primer serta data sekunder.
a. Data
primer merupakan data yang didapat / dikumpulkan oleh peneliti dengan cara
langsung dari sumbernya. Data primer biasanya disebut dengan data asli / data
baru yang mempunyai sifat up to date. Untuk memperoleh data primer, peneliti
wajib mengumpulkannya secara langsung. Cara yang bisa digunakan peneliti untuk
mencari data primer yaitu observasi, diskusi terfokus, wawancara serta
penyebaran kuesioner.
b.
Data sekunder
merupakan data yang didapat/ dikumpulkan
peneliti dari semua sumber yang sudah ada dalam artian peneliti sebagai tangan
kedua. Data sekunder bisa didapat dari berbagai sumber misalnya biro pusat
statistik yang biasanya disingkat dengan BPS, jurnal buku, laporan dan lain
sebagainya. Pemahaman pada ke 2 jenis data di atas dibutuhkan sebagai landasan
untuk menentukan cara dan langkah-langkah pengumpulan data penelitian.
2. Data berdasarkan
sifatnya
berdasarkan sifat dan bentuknya, data
penelitian bisa dibedakan menjadi 2 jenis yaitu data kualitatif ( data yang
berbentuk kata – kata atau kalimat ) dan data kuantitatif ( data yang berbentuk
angka ). Data kuantitatif bisa dikelompokkan berdasarkan teknik mendapatkannya
yakni data diskrit serta data kontinum. Data berdasarkan sifatnya, data
kuantitatif tersusun atas data nominal, data interval, data rasio dan data
ordinal.
a.
Data kualitatif =
data kualitatif merupakan data yang berbentuk kalimat bukan berbentuk angka.
Data kualitatif didapat melalui berbagai jenis cara pengumpulan data seperti
analisis dokumen, wawancara, diskusi terfokus, / observasi yang sudah
dituangkan ke dalam catatan lapangan / transkrip. Bentuk lain dari data
kualitatif adalah foto yang didapat melalui pemotretan / rekaman video.
Contoh
1.3
Warna,
jenis kelamin, status perkawinan sangat baik dan sebagaimana.
b.
Data kuantitatif =
merupakan data yang berbentuk angka / bilangan. Sesuai dengan kriterianya, data
kuantitatif bisa diolah / dianalisis memakai teknik perhitungan statistika /
matematika.
Contoh
1.4
Tinggi
,umur, jumlah, skor hasil belajar, temperature dll .
3. Data berdasarkan
menurut susunannya
menurut susunannya, data dibagi atas data
acak atau data tunggal dan data berkelompok.
a.
Data acak/data
tunggal
Data acak/data tunggal adalah data yang
belum tersusun atau dikelompokkan kedalam kelas-kelas interval.
Contoh
1.1
Data hasil pengukuran berat siswa kelas
VIII ( dalam kg) ialah sebagai berikut :
35
|
37
|
30
|
40
|
38
|
30
|
33
|
31
|
32
|
40
|
39
|
37
|
35
|
34
|
33
|
32
|
36
|
36
|
34
|
34
|
32
|
36
|
38
|
39
|
40
|
35
|
30
|
32
|
33
|
32
|
30
|
34
|
39
|
40
|
38
|
37
|
29
|
35
|
38
|
37
|
29
|
29
|
38
|
35
|
27
|
b. Data berkelompok
adalah data-data yang sudah tersusun atau dikelompokkan dalam kelas-kelas
interval. Data berkelompok disusun dalam bentuk distribusi frekuensi / tabel
frekuensi.
Contoh
1.2
Data nilai dan jumlah
siswa yang memperolehnya untuk pelajaran matematika kelas VIII ialah sebagai
berikut.
Tabel 1.1 Tabel
Penolong distribusi frekuensi
Nilai
|
Turus
|
Frekuensi
|
1-2
3-4
5-6
7-8
9-10
|
III
|
3
5
10
15
7
|
Data berkelompok ini
terbagi menjadi :
a.
Data kelompok diskrit
Data yang diperoleh
dari hasil menghitung termasuk dalam data diskrit (jumlah anak dan lain-lain)
b.
Data kelompok kontinu
Sebuah data dikatakan
berdistribusi kontinu apabila data tersebut diukur dalam skala kontinu atau
data yang didapat dari hasil mengukur contoh data kontinu (tinggi badan ,berat
badan, hasil belajar, motivasi belajar dan lain-lain.
4.
Data berdasarkan
menurut waktu pengumpulannya
menurut waktu
pengumpulannya data dibagi atas data berkala (time series) dan data cross
section
a.
Data berkala (time
series)
Data berkala adalah data yang terkumpul
dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan.
Contoh 1.5
Data perkembangan harga 9 macam bahan
pokok selama 10 bulan terakhir yang dikumpulkan setiap bulan.
b.
Data cross section
Data cross section adalah data yang
terkumpul pada sewaktu-waktu tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan
keadaan atau kegiatan pada waktu itu.
Contoh 1.6
Data sensus penduduk tahun 2010, data
hasil ujian nasional siswa SMA tahun 2011 dan sebaginya.
5.
Data berdasarkan
menurut skala pengukurannya
Skala pengukuran adalah peraturan
penggunaan notasi bilangan dalam pengukuran. Menurut skala pengukurannya, data
dapat dibedakan atas empat jenis, yaitu data nominal, data ordital, data
interval dan data lainnya.
a.
Data nominal
Data nominal adalah data yang diberikan
pada objek atau kategori yang tidak menggambarkan kedudukan objek atau kategori
tersebut terhadap objek atau kategori lainnya,tetapi hanya sekedar label atau
kode saja. Data ini hanya mengelompokkan objek atau kategoru kedalam kelompok
tertentu. Data nominal memiliki cirri hanya dapat dibedaka antara data satu
dengan lainnya dan tidak bisa diurutkan /dibandingkan. Data ini mempunyai
cirri, yaitu :
1)
Kategori data
bersifat saling lepas ( satu objek hanya masuk pada satu kelompok saja)
2)
Kategori data tidak
disusun secara logis.
Contoh 1.7
Warna rambut, jenis kelamin,
etnis/suku, agama dan lain –lain.
b.
Data ordinal
Data ordinal adalah
data yang penomoran objek atau kategorinya disusun menurut besarnya, yaitu dari
tingkah terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak/rentang yang
tidak harus sama. Data ini memiliki ciri seperti pada cirri data nominal
ditambah satu ciri lagi, yaitu kategori data dapat disusun/ diurutkan
berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan besarnya katakteristik yang
dimiliki.
Contoh 1.8
Tingkat pendidikan,
golongan pegawai, kasta, dan lain-lain.
c.
Data interval
Data interval adalah data dengan
objek/kategori yang dapat dibedakan antara data satu dengan lainnya, dapat
diurutkan berdasarkan suatu atribut dan meiliki jarak yang memberikan informasi
tentang interval antara tiap objek/kategori sama. Besarnya interval dapat
ditambah atau dikurangi. Data ini memili ciri sama sama dengan cirri pada data
ordinal ditambah satu cirri lagi, yaitu urutan kategori data mempunyai jarak
yang sama.
Contoh
1.9
Temperature, skor IQ,
skor hasil belajar dan lain-lain.
d.
Data Rasio
Data rasio adalah data yang memiliki
sifat-sifat data nominal, data ordinal,a interval, dilengkapi dengan
kepemilikan nilai atau titik nol absolut/mutlak dengan makna empiric. Data
rasio dapat dibagi atau dikali.
Contoh 2.0
Umur, tinggi badan,
berat dan lain-lain.
PEDOMAN UNTUK MEMILIH TEKNIK STATISTIK
Teknik analisis statistik apa yang digunakan dalam
suatu penelitian yang digunakan haruslah teknik yang paling tepat.
Masing-masing teknik statistik mempunyai peruntukan masing-masing. Oleh karena
itu dalam memilih teknik statistik harus mempertimbangkan beberapa aspek, di
antaranya:
- Jenis penelitian, apakah hanya penelitian deskriptif atau penelitian yang mengambil suatu kesimpulan (inferensial).
- Jenis hipotesis yang yang kita ajukan dalam penelitian. Peneliatian yang beripotesis deskriptif, teknik analisisnya berbeda dengan penelitian yang berhipotesis komperatif atau asosiatif.
- Skala data dalam penelitian. Penelitian yang mempunyai skala data nominal teknik yang digunakan berbeda dengan penelitian yang berskala data ordinal dan rasio.
- Normalitas data. Jika data penelitian kita berdistribusi normal maka kita dapat menggunakan teknik analisis paramatrik, namun jika tidak normal maka teknik statistik yang digunakan adalah non-parametrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar