Pengertian Anova
Anava atau Anova adalah sinonim dari
analisis varians terjemahan dari analysis
of variance, sehingga banyak orang menyebutnya dengan anova. Anova
merupakan bagian dari metoda analisis statistika yang tergolong analisis
komparatif lebih dari dua rata-rata (Riduwan.2008.Dasar-dasar Statistika.Bandung:Alfabeta).
Analisis Varians (ANAVA) adalah teknik
analisis statistik yang dikembangkan dan diperkenalkan pertama kali oleh Sir R.
A Fisher (Kennedy & Bush, 1985). ANAVA dapat juga dipahami sebagai
perluasan dari uji-t sehingga penggunaannya tidak terbatas pada pengujian
perbedaan dua buah rata-rata populasi, namun dapat juga untuk menguji perbedaan
tiga buah rata-rata populasi atau lebih sekaligus.
Jika kita menguji hipotesis nol bahwa
rata-rata dua buah kelompok tidak berbeda, teknik ANAVA dan uji-t (uji dua
pihak) akan menghasilkan kesimpulan yang sama; keduanya akan menolak atau
menerima hipotesis nol. Dalam hal ini, statistik F pada derajat kebebasan 1 dan
n-k akan sama dengan kuadrat dari statistik t.
ANAVA digunakan untuk menguji perbedaan
antara sejumlah rata-rata populasi dengan cara membandingkan variansinya.
Pembilang pada rumus variansi tidak lain adalah jumlah kuadrat skor simpangan
dari rata-ratanya, yang secara sederhana dapat ditulis sebagai . Istilah jumlah kuadrat skor simpangan sering disebut
jumlah kuadrat (sum of squares). Jika jumlah kuadrat tersebut dibagi dengan n
atau n-1 maka akan diperoleh rata-rata kuadrat yang tidak lain dari variansi
suatu distribusi. Rumus untuk menentukan varians sampel yaitu,
Seandainya
kita mempunyai suatu populasi yang memiliki variansi dan rata-rata . Dari populasi
tersebut misalkan diambil tiga buah sampel secara independent, masing-masing
dengan n1, n2, dan n3. Dari setiap sampel tersebut dapat ditentukan rata-rata
dan variansinya, sehingga akan diperoleh tiga buah rata-rata dan variansi
sampel yang masing-masing merupakan statistik (penaksir) yang tidak bias bagi
parameternya. Dikatakan demikian karena, dalam jumlah sampel yang tak hingga,
rata-rata dari rata-rata sampel akan sama dengan rata-rata populasi dan rata-rata dari variansi sampel juga akan
sama dengan variansi populasi .
Ada
dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
1.
Kita
memiliki 3 buah variansi sampel yang masing-masing
merupakan penaksir yang tidak bias bagi variansi populasinya. Jika
n1=n2=n3=.....=nk, maka seluruh variansi sampel tersebut dapat dijumlahkan dan
kemudian dibagi dengan banyaknya sampel (k) sehingga akan diperoleh rata-rata
variansi sampel yang dalam jangka panjang akan sama dengan variansi populasi.
Dalam bahasa ANAVA, rata-rata variansi sampel ini dikenal dengan rata-rata
jumlah kuadrat dalam kelompok (RJKD) atau mean of squares within groups (MSw).
2.
Kita
memiliki 3 buah rata-rata sampel yang dapat digunakan untuk menentukan
rata-rata dari rata-rata sampel. Simpangan baku distribusi rata-rata sampel atau galat baku
rata-rata adalah simpangan baku distribusi skor dibagi dengan akar pangkat dua
dari besarnya sampel.
Sejalan dengan itu, variansi distribusi
rata-rata sampel dapat ditulis sebagai
berikut.
Dengan demikian, sebagai penaksir yang tidak bias bagi variansi populasi akan
ekuivalen dengan variansi distribusi rata-rata dikalikan dengan besarnya sampel
(n) yang secara aljabar dapat ditulis sebagai berikut.
Dalam konteks ANAVA, dikenal dengan
sebutan rata-rata jumlah kuadrat antar kelompok (RJKA) atau mean of squares
between groups (MSB).
Jika
seluruh sampel diambil secara acak dari populasi yang sama, maka
MSB=MSW
atau RJKA = RJKD,
Sehingga,
F=MSB/ MSW =
ANAVA digunakan untuk menguji hipotesis
nol tentang perbedaan dua buah rata-rata atau lebih. Secara formal, hipotesis
tersebut dapat ditulis sebagai berikut.
Hipotesis nol di atas mengatakan bahwa rata-rata populasi pertama
sama dengan rata-rata populasi ke dua dan seterusnya yang berarti bahwa seluruh
sampel diambil dari populasi yang sama. Jika demikian maka, rata-ratanya akan
mirip satu sama lain. Dalam menguji hipotesis nol tersebut, ANAVA meakukan
perbandingan antara variansi antar kelompok (MSB) dengan variansi
dalam kelompok (MSW). Jika ternyata kedua variansi itu sama (F=1)
maka berarti seluruh sampel yang dianalisis berasal dari populasi yang sama,
dan kita tidak memiliki dasar untuk menolak hipotesis nol. Namun, jika ada
salah satu nilai rata-rata yang jauh berbeda dengan nilai rata-rata lainnya
maka berarti sampel tersebut berasal dari populasi yang berbeda.
Seluruh subjek yang berada dalam satu
kelompok memiliki karakteristik yang sama pada peubah bebas yang tengah dikaji.
Dalam bahasa eksperimen, mereka seluruhnya menerima perlakuan yang sama,
sehingga keragaman mereka pada peubah terikat dipandanga sebagai keragaman
galat dan tidak berkaitan dengan perbedaan jenis perlakuan atau peubah bebas.
Perbedaan
rata-rata antar kelompok terdiri atas dua unsur yaitu keragaman galat dan
keragaman yang berkaitan perbedaan pada peubah bebas. Oleh karena keragaman di
dalam kelompok (MSW) merupakan penaksir yang tidak bias atas
variansi populasi dan keragaman antara kelompok (MSB) terdiri atas
MSW dan keragaman yang berkaitan dengan perlakuan, maka hubungan
antara keduanya dapat dituliskan sebagai berikut:
Dengan
demikian, F dapat juga dituliskan:
Jika
dampak perlakuan sama dengan nol, maka
Persoalan
kita sekarang adalah bagaimana membedakan pengaruh yang sistematik dari
pengaruh yang tidak sistematik (acak). ANAVA dan statistika inferensial pada
umumnya mendekati persoalan ini dengan menggunakan teori peluang. Statistika
inferensial bertugas untuk menjawab suatu pertanyaan yang dapat dirumuskan
sebagai berikut: :” jika hipotesis nol ternyata benar berapakah peluang memperoleh
harga statistik tertentu?” Misalkan dalam ANAVA, kita memperoleh F=3,96.
Pertanyaan yang harus dijawab adalah “berapa besar peluang memperoleh F=3,96
jika ternyata hipotesis nol itu benar?” Paket analisis statistik pada komputer
umumnya memberikan jawaban terhadap pertanyaan tersebut secara langsung dalam
bentuk p= 0,25, 0,01, 0,001 dan sebagainya. namun jika dilakukan secara manual
maka harga Fhitung harus dibandingkan dengan nilai kritis yang sudah
disediakan dalam bentuk Ftabel pada derajat kebebasan dan tingkat
keyakinan. Nilai p yang lebih kecil dari nilai yang ditentukan menunjukkan
penolakkan terhadap H0. Kesimpulan yang sama diperoleh jika ternyata
Fhitung>Ftabel. Menolak hipotesis nol berarti
menyimpulkan bahwa perbedaan antara MSB dengan MSW
berkaitan dengan pengaruh yang sistematik dari faktor atau peubah bebas yang
diteliti. (Furqon. 2009. Statistika Terapan untuk Penelitian. Cetakan ketujuh. ALFABETA:
Bandung).
Anova Satu Arah
Dinamakan analisis varians satu arah,
karena analisisnya menggunakan varians dan data hasil pengamatan merupakan
pengaruh satu faktor.Dari tiap populasi secara independen kita ambil sebuah
sampel acak, berukuran n1 dari populasi kesatu, n2 dari
populasi kedua dan seterusnya berukuran nk dari populasi ke k. Data
sampel akan dinyatakan dengan Yij yang berarti data ke-j dalam
sampel yang diambil dari populasi ke-i. ( Sudjana.1996.Metoda Statistika.Bandung:Tarsito Bandung).
ANAVA satu jalur yaitu analisis yang
melibatkan hanya satu peubah bebas. Secara rinci, ANAVA satu jalur digunakan
dalam suatu penelitian yang memiliki ciri-ciri berikut:1. Melibatkan hanya satu peubah bebas dengan dua kategori atau
lebih yang dipilih dan ditentukan oleh peneliti secara tidak
acak. Kategori yang dipilih disebut tidak acak karena peneliti tidak bermaksud
menggeneralisasikan hasilnya ke kategori lain di luar yang diteliti pada peubah
itu. Sebagai contoh, peubah jenis kelamin hanya terdiri atas dua ketgori
(pria-wanita), atau peneliti hendak membandingkan keberhasilan antara Metode A,
B, dan C dalam meningkatkan semangat belajar tanpa bermaksud
menggeneralisasikan ke metode lain di luar ketiga metode tersebut.
1.
Perbedaan
antara kategori atau tingkatan pada peubah bebas dapat bersifat kualitatif atau
kuantitatif.
2.
Setiap
subjek merupakan anggota dari hanya satu kelompok pada peubah bebas, dan
dipilih secara acak dari populasi tertentu.(Furqon.
2009. Statistika Terapan untuk Penelitian.
Cetakan ketujuh. ALFABETA: Bandung)
Tujuan dari uji anova satu jalur adalah
untuk membandingkan lebih dari dua rata-rata. Sedangkan gunanya untuk menguji
kemampuan generalisasi. Maksudnya dari signifikansi hasil penelitian. Jika
terbukti berbeda berarti kedua sampel tersebut dapat digeneralisasikan (data
sampel dianggap dapat mewakili populasi). Anova satu jalur dapat melihat
perbandingan lebih dari dua kelompok data.(Riduwan.2008.Dasar-dasar Statistika.Bandung:Alfabeta)
Anova pengembangan atau penjabaran lebih lanjut dari uji-t (
) .Uji-t atau uji-z hanya dapat melihat
perbandingan dua kelompok data saja. Sedangkan anova satu jalur lebih dari dua
kelompok data. Contoh: Perbedaan prestasi belajar statistika antara mahasiswa
tugas belajar (), izin belajar () dan umum ().
Anova lebih dikenal dengan uji-F (Fisher Test),
sedangkan arti variasi atau varian itu asalnya dari pengertian konsep “Mean
Square” atau kuadrat rerata (KR).
Rumusnya :
=
Dimana: = jumlah kuadrat (some
of square)
= derajat bebas (degree
of freedom)
Menghitung
nilai Anova atau F ( ) dengan rumus :
= = = =
Varian dalam group dapat juga disebut
Varian Kesalahan (Varian Galat). Dapat
dirumuskan :
= ∑ untuk =
untuk
Dimana
=
sebagai faktor koreksi
N = Jumlah keseluruhan sampel (jumlah
kasus dalam penelitian).
A =
Jumlah keseluruhan group sampel.
2.
Langkah-langkah
Anova Satu Arah
- Prosedur Uji Anova
Satu Arah
1)
Sebelum
anova dihitung, asumsikan bahwa data dipilih secara
random,berdistribusi normal, dan
variannya homogen.
2)
Buatlah
hipotesis ( dan ) dalam bentuk kalimat.
3)
Buatlah
hipotesis ( dan )dalam bentuk statistik.
4)
Buatlah
daftar statistik induk.
5)
Hitunglah
jumlah kuadrat antar group () dengan rumus :
= ∑
6)
Hitunglah
derajat bebas antar group dengan rumus : =
7)
Hitunglah
kudrat rerata antar group () dengan rumus : =
8)
Hitunglah
jumlah kuadrat dalam antar group () dengan
rumus :
9)
Hitunglah
derajat bebas dalam group dengan rumus :
10)Hitunglah kuadrat rerata dalam antar group () dengan
rumus : =
11)Carilah dengan rumus :
12)Tentukan taraf
signifikansinya, misalnya α
= 0,05 atau α = 0,01
13)Cari dengan rumus :
14)Buat Tabel Ringkasan Anova
TABEL
RINGKASSAN ANOVA SATU ARAH
Sumber
Varian (SV)
|
Jumlah Kuadrat
(JK)
|
Derajat
bebas (db)
|
Kuadrat
Rerata
(KR)
|
|
Taraf
Signifikan
()
|
Antar group
(A)
|
∑
|
|
|
|
|
Dalam group
(D)
|
|
|
|
-
|
-
|
Total
|
|
|
-
|
-
|
-
|
15)Tentukan kriteria pengujian : jika ≥, maka tolak berarti signifan dan konsultasikan antara dengan kemudian bandingkan
16)Buat kesimpulan.
Contoh Soal dan
Pembahasan
- Seorang ingin mengetahui perbedaan
prestasi belajar untuk mata kuliah dasar-dasar statistika antara
mahassiswa tugas belajar, izin belajarn dan umum.
Data
diambil dari nilai UTS sebagai berikut :
Tugas
belajar () = 6 8 5 7 7 6 6
8 7 6 7 = 11 orang
Izin
belajar () = 5 6 6 7 5 5
5 6 5 6 8 7 = 12 orang
Umum () = 6 9
8 7 8 9 6 6 9 8 6 8 = 12 orang
Buktikan
apakah ada perbedaan atau tidak?
LANGKAH-LANGKAH MENJAWAB :
1.
Diasumsikan
bahwa data dipilih secara random, berdistribusi normal, dan variannya homogen.
2.
Hipotesis
( dan ) dalam bentuk kalimat.
= Terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa tugas
belajar, izin belajar dan umum.
= Tidak ada perbedaan yang signifikan antara mahasiswa tugas
belajar, izin belajar dan umum.
3.
Hipotesis
( dan ) dalam bentuk statistic
: ≠ = : ≠ =
4.
Daftar
statistik induk
NILAI UTS
|
|||
NO
|
|
|
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
|
6
8
5
7
7
6
6
8
7
6
7
-
|
5
6
6
7
5
5
5
6
5
6
8
7
|
6
9
8
7
8
9
6
6
9
8
6
8
|
STATISTIK
|
|
|
|
TOTAL(T)
|
|
11
|
12
|
12
|
N=35
|
∑
|
73
|
71
|
90
|
234
|
∑
|
943
|
431
|
692
|
1616
|
|
6,64
|
5,92
|
7,5
|
6,69
|
|
484,45
|
420,08
|
675
|
1564,46
|
Varians (
|
0,85
|
0,99
|
1,55
|
1,33
|
5.
Menghitung
jumlah kuadrat antar group () dengan rumus :
= ∑
+)
6.
Hitunglah
derajat bebas antar group dengan rumus :
= A − 1
= 3 – 1 = 2 A = jumlah group A
7.
Hitunglah
kudrat rerata antar group () dengan rumus :
=
8.
Hitunglah
jumlah kuadrat dalam antar group () dengan
rumus :
+
9.
Hitunglah
derajat bebas dalam group dengan rumus :
10. Hitunglah kuadrat rerata dalam antar
group () dengan
rumus :
=
11. Carilah dengan rumus :
12. Tentukan
taraf signifikansinya, misalnya α
= 0,05
13. Cari
dengan rumus :
Cara
mencari : Nilai dan arti angka
0,95 = Taraf kepercayaan 95% atau
taraf signifikan 5%.
Angka 2 = pembilang atau hasil dari
Angka 32 = penyebut atau hasil dari
Apabila
angka 2 dicari ke kanan dan angka 32 ke bawah maka akan bertemu
dengan
nilai . Untuk taraf
signifikansi 5% dipilih pada bagian atas dan 1% dipilih pada bagian bawah.
14. Buat Tabel Ringkasan Anova
TABEL
RINGKASSAN ANOVA SATU JALUR
Sumber
Varian (SV)
|
Jumlah Kuadrat
(JK)
|
Derajat
bebas (db)
|
Kuadrat
Rerata
(KR)
|
|
Taraf
Signifikan
()
|
Antar group
(A)
|
15,07
|
|
|
|
|
Dalam group
(D)
|
|
|
|
-
|
-
|
Total
|
|
|
-
|
-
|
-
|
15. Tentukan kriteria pengujian : jika ≥, maka tolak berarti signifan.
Setelah
konsultasikan dengan tabel F kemudian bandingkan antara dengan ,ternyata : >atau 6,61 > 3,30 maka tolak berarti signifan.
16. Kesimpulan
ditolak dan diterima. Jadi, terdapat perbedaan yang signifikan antara
mahasiswa tugas belajar, izin belajar dan umum.
Contoh 2
Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah ada
pengaruh perbedaan metode belajar pada tingkat prestasi siswa. Ada tiga metode
belajar yang akan diuji. Diambil sampel masing-masing 5 guru untuk mengerjakan
pekerjaannya, lalu dicata waktu yang digunakan (menit) sebagai berikut:
Metode
1 (menit)
|
Metode
2 (menit)
|
Metode
3 (menit)
|
21
|
17
|
31
|
27
|
25
|
28
|
29
|
20
|
22
|
23
|
15
|
30
|
25
|
23
|
24
|
Ujilah dengan α = 0,05 apakah ada pengaruh
perbedaan metode belajar pada waktu yang digunakan?
Penyelesaian :
Metode
1 (menit)
|
Metode
2 (menit)
|
Metode
3 (menit)
|
21
|
17
|
31
|
27
|
25
|
28
|
29
|
20
|
22
|
23
|
15
|
30
|
25
|
23
|
24
|
T1
= 125
|
T2
= 100
|
T3
= 135
|
Dari tabel di atas bisa dihitung
Total keseluruhan nilai = 360
JKK =
JKT =
JKS = 298 – 130 = 168
Tabel ANOVA
Sumber
|
Derajat
|
Jumlah
|
Varian
|
Fhitung
|
Ftabel
|
Keragaman
|
Bebas
|
Kuadrat
|
(Ragam)
|
|
|
AntarKolom
|
2
|
130
|
|
|
F(2,12)
= 3,89
|
Sisaan
|
12
|
168
|
|
|
|
|
14
|
298
|
|
|
|
Pengujian Hipotesis
: Tidak
semuanya sama
Statistik Uji = Fhitung = 4,64
Karena Fhitung> Ftabel maka tolak
Ho
Kesimpulan: Ada pengaruh perbedaan metode kerja pada waktu
yang digunakan.
Jenis-Jenis Metode Penelitian
Selain
anova, terdapat beberapa metode penelitian yang biasa digunakan untuk
penyusunan Skripsi mahasiswa. Diantaranya:
·
Deskriptif, penelitian ini dilakukan
untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena. Hasil akhir
penelitian ini berupa tipologi atau
pola-pola
mengenai fenomena yang sedang dibahas.
·
Fundamental atau murni, penelitian
ini yang manfaatnya dirasakan untuk waktu yang lama. Lamaran manfaat ini lebih karena penelitian
ini biasanya dilakukan karena
kebutuhan
peneliti sendiri. Penelitian murni juga mencakup penelitian yang dilakukan dalam
kerangka akademis. Contohnya penelitian skripsi, thesis, dan desertasi.
·
Terapan, penelitian yang memberikan
manfaat kepada manusia dapat segera
dirasakan. Penelitian terapan dilakukan untuk memecahkan
masalah yang ada sehingga
hasil penelitian harus segera dapat diaplikasikan.
·
Konseptual adalah suatu kerangka
pemikiran yang utuh dalam rangka mencari jawaban-jawaban ilmiah terhadap masalah-masalah
penelitian yang menjelaskan
tentang
variabel-variabel, hubungan antara variabel-variabel secara teoritis yang berhubungan
dengan peneltian.
·
Empiris adalah sumber seluruh
pengetahuan harus dicari dalam pengalaman, pandangan bahwa semua ide merupakan abstraksi
yang dibentuk dengan menggabungkan
apa yang dialami, pengalaman inderawi adalah satu-satunya sumber pengetahuan,
dan bukan akal.
·
Analitis adalah riset epidermiologi
yang bertujuan untuk memperoleh penjelasan tentang faktor-faktor risiko dan penyebab
penyakit.
·
Kuantitatif adalah penelitian ilmiah
yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungan.
·
Kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme digunakan untuk meneliti pada kondisi alamiah, dimana peniliti
adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
triangulasi, analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif
menekankan makna dari pada generalisasi.
Dari beberapa contoh skripsi yang kami
teliti, rata-rata metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif.
Seperti skripsi yang ditulis oleh Rahmat Saleh salah satu mahasiswa FKIP Fisika
UNSRI yang berjudul Efektifitas
Penearapan metode brainstorming terhadap hasil belajar fisika siswa dikelas XII
IA SMA Negeri 3 Kayu Agung. Pengumpulan data dilakukan dengan
dua cara yaitu
observasi dan tes
hasil belajar. Observasi
dilakukan untuk mengukur
keterlaksanaan konsep belajar tuntas dalam proses pembelajaran, sedangkan tes
hasil belajar dilakukan untuk mengukur kemampuan ranah kognitif siswa. Hasil
belajar kognitif siswa telah
mencapai ketuntasan belajar
klasikal dengan jumlah
siswa yang tuntas
secara individual sebanyak 34
orang. Penerapan konsep
belajar tuntas telah
dilaksanakan dengan baik.
Terdapat tiga indikator yang selalu muncul setiap pertemuan. Ketiga
indikator tersebut adalah pelaksanaan evaluasi
secara kontinu, pelaksanaan
program perbaikan dan
pengayaan dan menggunakan satuan pelajaran yang kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar